SELUMA – Lantaran berkualitas buruk, bantuan benih jagung varietas JH27 dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian yang disalurkan Dinas Pertanian Seluma pada tahun 2020 lalu dibiarkan menumpuk di gudang Gapoktan Sinar Tani Desa Padang Merbau Kecamatan Seluma Selatan.
Ketua Gapoktan Sinar Tani Yahudin Kemadi mengungkapkan, sebanyak delapan kelompok tani yang tergabung di Gapoktan Sinar Tani menerima bantuan benih jagung sebanyak 2,7 ton lebih. Namun karena kualitas yang buruk, sisa 1,5 ton benih jagung tidak lagi diambil oleh petani.
“Bantuan benih JH27 ini sebenarnya petani sudah mencoba menanam, hasilnya tidak memuaskan. Basungnya kecil, hasil ini sangat tidak sesuai dengan harapan kami petani. Saat ini benih itu ada di gudang kami, tidak ada petani yang mau menanamnya lagi karena kualitasnya memang buruk,” ungkap Yahudin sembari menunjukkan hasil panen jagung JH27.
Buruknya kualitas benih jagung tersebut baru diketahui saat jagung mulai berbuah. Tongkolnya kecil dan isinya tidak penuh sehingga merugi jika dipaksakan tetap ditanam. Padahal bantuan benih ini merupakan kompensasi dari pengeringan irigasi Bendungan Air Seluma tahun 2019.
“Jadi percuma kami tanam. Biaya sampai panen tidak tertutupi, jangankan mau dapat untung,” keluhnya.
Dijelaskan Yahudin, khusus di Seluma Selatan benih yang cocok adalah varietas Pioneer dan Bisi 18.
“Tahun inikan wacananya ada lagi bantuan benih jagung, jadi kami minta jangan lagi benih JH27 ini, percuma, tidak akan kami tanam,” imbuhnya.
Terpisah, Plt Kadis Pertanian Seluma Arian Sosial menerangkan bahwa bantuan benih jagung tersebut adalah usulan tahun 2019 yang disalurkan tahun 2020.
“Dengan adanya keluhan masyarakat itu kita akan evaluasi ulang, akan kita usulkan bibit yang sesuai dengan varietas yang memang cocok dengan lokasi pertanaman, dan sesuai dengan permintaan masyarakat. Ke depan akan kita usulkan bibit Pioneer, karena mereka minta Pioneer maka ke depan kita usulkan varietas Pioneer,” ujar Arian.
Untuk diketahui, kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan Sinar Tani memiliki lahan seluas 300 hektare. Mereka terdampak pengeringan irigasi Bendungan Air Seluma yang dilakukan BWS Sumatera VII. (Bencool/Tomi)