SELUMA – Sebanyak kurang lebih 93 orang tenaga kontrak di lingkungan RSUD Tais yang terdiri dari tenaga perawat, bidan, analis, satpam, cleaning service, laundry, sopir, administrasi, kasir, pramusaji, dan radiologi belum menerima gaji, jasa BPJS, pun uang piket.
Hal ini disampaikan salah satu tenaga kontrak yang minta namanya dirahasiakan. Menurutnya para tenaga kontrak tersebut belum menerima gaji terhitung Januari hingga Maret 2021. Kondisi itu diperparah dengan belum dibayarkannya jasa BPJS dari Oktober 2020 hingga saat ini.
“Seluruh karyawan rumah sakit, baik perawat, bidan, tenaga medis penunjang, semuanya belum terima gaji dari bulan satu kemarin. Kalau untuk jasa BPJS, itu dari bulan 10 tahun 2020 kemarin, sampai saat ini belum dibayar,” ungkapnya kepada awak media massa, Selasa, 6 April 2021.
Ditambahkannya, dirinya bersama rekan sejawat lainya sangat mendukung program Bupati Seluma yakni Seluma Melayani, namun di samping itu dirinya juga meminta apa yang menjadi haknya.
“Kami kerja secara ikhlas, kami siap. Kami juga tahu programnya yakni Seluma Melayani, kami sangat dukung itu tapi kami juga mintak hak kami,” harapnya.
Terpisah, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Seluma Ricco Hanggara menjelaskan, pihaknya sudah membayar dana klaim BPJS. Dengan rincian, klaim Oktober 2020 dibayar 4 Desember 2020, klaim November 2020 dibayar 28 Desember 2020, klaim Desemeber 2020 dibayar 11 Februari 2021. Klaim Januari 2021 sudah dibayarkan pada 15 Maret 2021 dan klaim Februari dibayar 6 April 2021. Sementara untuk klaim bulan Maret, pihak RSUD Tais belum mengajukan.
“Sesuai Perpres Nomor 82 Tahun 2018, dalam hal BPJS Kesehatan tidak melakukan pembayaran klaim sejak berkas klaim sudah diverifikasi paling lambat 15 hari kerja sejak berkas klaim dinyatakan Lengkap, maka BPJS Kesehatan wajib membayar denda 1 persen dari jumlah yang harus dibayarkan utnuk setiap bulannya. Nah kami lambat bayar kena denda,” terang Ricco.
Sementara itu, Direktur RSUD Tais Wiwin Herwini saat dikonfirmasi sedang tidak berada di kantor lantaran masih mengikuti diklat. Wartawan mencoba konfirmasi ke pihak lain di RSUD tais, namun tidak ada yang bersedia berkomentar. (Bencool/Tomi)