BENGKULU TENGAH – Permasalahan abrasi di Desa Pondok Kelapa Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah terus menjadi persoalan bagi masyarakat di desa setempat dalam beberapa tahun terakhir ini.
Sekretaris Desa Pondok Kelapa Andikarya mengatakan, abrasi terjadi lantaran curah hujan serta ombak laut yang akhir-akhir ini juga semakin tinggi.
“Beginilah keadaan yang terjadi pada saat ini, persoalan ini memang sudah cukup lama, dan seharusnya memang harus menjadi perhatian serius pemerintah. Karena ditakutkan abrasi akan terus meningkat hingga mengakibatkan kerusakan lebih parah,” kata Andi, Kamis, 17 November 2021.
Andi mengungkapkan, pemerintah desa sudah berupaya mengirimkan proposal baik kepada pemerintah daerah maupun Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VII, agar perbaikan bisa segera dilakukan, dan persoalan abrasi yang sudah terjadi sejak lima tahun terakhir teratasi.
“Tahun 2017 dan 2018 sudah kita berikan proposal kepada pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera VII, namun memang hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya,” imbuhnya.
Menurut Andi, abrasi tidak bisa dianggap masalah enteng. Pasalnya sudah ada warga yang terpaksa mengungsi dari kediamannya. Lantaran abrasi sudah menyentuh rumah warga tersebut, sehingga tidak memungkinkan untuk ditempati lagi.
“Sudah ada satu warga kita yang mengungsi, saat ini mereka terpaksa untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk sementara waktu. Oleh karena itu kami pihak pemerintah desa berharap untuk segera ada tindakan dari pemerintah,” pungkasnya. (Tiara Mayang Sari)