SELUMA – Kinerja Dinas Dukcapil Seluma juga menjadi sorotan Anggota Komisi III DPRD Seluma Tenno Heika. Menurutnya, kecanggihan teknologi berbanding terbalik, bukannya mempermudah pelayanan tapi justru makin mempersulit masyarakat.
“Pencipta KTP elektronik inikan sudah canggih, tapi ternyata lebih sulit dari sistem manual. Ini kita sudah sampaikan berulang-ulang supaya disempurnakan, ini salah cetak atau salah humannya (manusia) ini mesti jelas,” kata Tenno.
Dia mencontohkan pembuatan e-KTP, yang sejatinya tanpa biaya, namun karena masyarakat datangnya berulang-ulang biaya yang dikeluarkan jadi besar. Hal ini salah satunya disebabkan perbaikan data yang harus dilakukan.
“Memang KTP gratis, tapi kalau masyarakat datang sampai empat kali, dan satu kali berangkat itu cost-nya (biaya) 25 ribu, artinya 100 ribu, jadi cost KTP jadi sangat mahal,” sebut Tenno.
Mantan Ketua DPRD Seluma ini mengaku sudah berulang kali mengingatkan Dukcapil untuk segera berbenah. Bukan dengan selalu mengkambinghitamkan jaringan atau pun Pemerintah Pusat.
“Ini tidak jelas, kesalahan human atau kesalahan server, ini sampai saat ini belum jelas,” keluhnya.
Tenno minta pihak Dukcapil secara transparan dan gamblang mengungkapkan persoalan mendasar yang sebenarnya terjadi, agar kemudian ada solusi bersama. Apakah itu terkait anggaran atau SDM.
“Seluma ini sudah 17 tahun, jangan sampai persoalan seperti ini masih menjadi permasalahan. Makanya saya tegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Seluma dalam hal ini bupati harus menentukan kebijakan,” pungkasnya. (Bencool/Tomi)