SELUMA – Dari total keseluruhan 31 ribu lebih peserta BPJS Kesehatan di kabupaten Seluma, hanya sekitar 12 ribu saja yang status kartunya aktif. Sementara 19 ribu peserta lainnya tidak aktif atau menunggak membayar iuran bulanan.
“Kalau total keseluruhan peserta BPJS Mandiri itu sebanyak 31 ribu dan untuk yang menunggak iuran bulanan lebih setengah dari jumlah itu,” ungkap Kepala BPJS Kesehatan Seluma Ricco Hanggara.
Dengan rincian tunggakan, kelas I 626 jiwa dengan nominal tunggakan mencapai Rp 1,1 miliar. Untuk kelas II berjumlah 1.832 jiwa, yang jika dinominalkan sebesar Rp 2,1 miliar. Sedangkan kelas III sebanyak 17.057 jiwa dengan jumlah Rp 6,8 miliar.
“Total keseluruhan tunggakan mencapai 10,1 miliar. Yang terbanyak menunggak iuran bulanan itu ada di kelas III dengan persentase mencapai 87 persen lebih,” beber Ricco.
Dijelaskannya bahwa salah satu faktor yang membuat tunggakan iuran BPJS membengkak adalah masyarakat mendaftar menjadi peserta atau membayar iuran ketika dalam keadaan terdesak saja. Karenanya hal ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah.
“Ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah, jika kita lihat dari angka tersebut. Maka saya pastikan masih banyak masyarakat Seluma yang tidak mampu yang perlu mendapatkan perhatian pemerintah,” ujar Ricco. (Bencool/Tomi)